Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku,
pertama kali ketika aku melihatnya lemah,
padahal seharusnya ia bisa kuat.
Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
dihadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan
yang sulit dan mudah
ia memilih yang mudah
Keempat kalinya, ketika ia melakukan
kesalahan dan mencoba menghibur diri
dengan mengatakan bahwa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kalinya, ia menghindar karena takut, lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali, ketika ia mengejek kepada setaut wajah buruk
padahal ia tahu, bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai
Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu
sebagai suatu yang bermanfaat
-Dari Sang Nabi (The Prophet)-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar